Rabu, 17 Mei 2017
SANG FAJAR: SUKSES ITU HAK SEMUA ORANG
SANG FAJAR: SUKSES ITU HAK SEMUA ORANG: Semua orang ingin sukses, baik dalam urusan pribadi, keluarga ataupun kelompok seperti pekerjaan, pendidikan, karir dan profesi , sosial...
SUKSES ITU HAK SEMUA ORANG
Semua orang ingin sukses, baik dalam urusan pribadi, keluarga ataupun kelompok seperti pekerjaan, pendidikan, karir dan profesi , sosial, budaya, anak-anak dan orang tua. Sukses mempunyai definisi tersendiri bagi Anda dan orang lain. Namun dapat dimengerti bahwa sukses merupakan pencapaian individual yang berdampak kepada orang lain disekitar Anda. Sukses adalah hasil dari sebuah proses pengembangan diri yang berkesinambungan. Misalkan Anda sebagai kepala keluarga tentu Anda ingin sukses memberikan pendidikan dan kehidupan terbaik kepada anak-anak dan pasangan hidup. Sebagai seorang Pemimpin Perusahaan tentu Anda ingin sukses membuat organisasi akan bertumbuh dan berkembang dalam jangka panjang. Dan masih banyak contoh lainnya. Berikut langkah-langkah strategis untuk mencapai sukses dalam hidup Anda dikutip dari linkedin.com.
1. Tetapkan Tujuan Anda (Set Goals)
Ketika Anda tahu kemana tujuan Anda, maka langkah hidup yang dijalani lebih menyenangkan dan membahagiakan daripada sekedar melakoni hidup mengalir begitu saja. Anda tidak harus menunggu sesuatu diluar sana untuk membahagiakan Anda di masa depan, karena begitu Anda memutuskan sesuatu maka alam akan segera menjadikannya.
2. Jangan Takut Gagal (Dont Fear Failure)
Anda perlu tahu bahwa kegagalan adalah bagian dari sebuah proses pembelajaran yang berujung pada keberhasilan dan sukses. Anda mungkin dianjarkan bahwa gagal adalah pembelajaran buruk dalam hidup, namun ternyata dengan banyak menghadapi kegagalanlah Anda akan belajar untuk sukses. Tidak pernah ada sepanjang hidup Anda akan selalu benar, dan setiap waktu Anda akan berhadapan dengan gagal. Setiap keberhasilan akan melalui beberapa kegagalan.
3. Berani Menghadapi Resiko (Take Risks)
Hidup akan lebih menyenangkan dan menarik pada saat Anda berani mengambil risiko. Risiko bukan harus dihindari namun dihadapi, karena inilah proses pembekalan Anda menjadi orang yang berpengalaman. Pada akhirnya Anda akan tahu kebenaran “No Pain No Gain”. Risiko dapat dikalkulasi dengan baik, meski tidak ada jaminan akan tepat dan akurat. Setiap peluang akan datang dari mana saja, namun tidak akan berada dalam waktu panjang, sehingga Anda perlu berani mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sebuah kehidupan yang sukses meliputi tidak memiliki penyesalan karena tidak mengambil cukup risiko.
4. Terus Belajar (Keep Learning)
Makin banyak Anda tahu, makin banyak Anda tidak tahu. Inilah konsep dasar dari belajar tiada henti. Anda perlu mencari teman baru setiap saat, sehingga semakin luas wawasan dan pengetahuan Anda. Pengetahuan selalu berdampak pada kehidupan setiap pagi, sehingga menjadi alasan bagi Anda agar selalu berkembang.
5. Tidak berpuas Diri (Don’t Settle)
Jika Anda belum menemukannya makan teruslah mencari, jangan berhenti. Beberapa kejadian dapat berlangsung dalam waktu yang sama, namun lainnya memerlukan waktu, tenaga dan pikiran yang tidak sedikit. Apapun yang ada didepan Anda harus dihadapi dan dilalui, jangan pernah berpikir menyerah dan berbalik arah.
6. Jalani Hidup Seimbang (Life Balanced)
Kehidupan selalu berbicara tentang keseimbangan, antara baik dan buruk, tinggi dan rendah. Dalam kehidupan Anda akan menjalani perbedaan secara pasti, antara keluarga, pribadi, teman dan rekan kerja, komunitas, pasar dan lainnya. Anda tidak mungkin memenuhi semua keinginan yang ada, namun Anda dapat meraih keseimbangan. Lakukan pekerjaan Anda dengan sebaik mungkin, dapatkan penghasilan yang baik dari pekerjaan jujur Anda. Keseimbangan dapat meliputi badan dan pikiran, mental dan spiritual, pribadi dan keluarga.
7. Carilah Mentor (Seek a Mentor)
Benjamin Franklin berkata, “beritahu aku maka aku lupa, ajari aku maka ingat, libatkan aku maka aku belajar”. Caar terbaik meraih sukses Anda adalah dengan belajar kepada mereka yang telah melalui jalan tersebut, sehingga Anda akan meminimalisir kejadian-kejadian yang berpotensi gagal. Mentor mempermudah Anda melakukan yang terbaik dan efektif mencapai sukses. Anda perlu luangkan waktu untuk berterima kasih kepada mentor terdahulu yakni orang tua, guru sekolah dan lainnya yang menginspirasi Anda untuk sukses.
8. Diam dan Perhatikan (Listen)
Banyak orang hanya menunggu waktu berbicara ketiak dia diam, padahal dengan banyak mendengar Anda akan menemukan banyak ide dan pikiran. Anda dengan lebih mendengar akan sangat mengerti apa yang dibicarakan dan terlibat dalam sebuah percapakan. Ingatlah, bahwa keterlibatan akan membuat Anda akan belajar. Mendengarkan memberi Anda kesempatan untuk menyuguhkan nasihat, solusi dan curahan.
9. Jaringan (Networking)
Dalam membangun sebuah kesuksesan, tentu Anda tidak akan lepas dari orang lain. Mereka yang menjadi rekanan, bawahan dan atasan Anda akan sangat berperan dalam pengembangan diri dan karir profesional Anda. Orang akan lupa apa yang Anda katakan, apa yang Anda lakukan, namun tidak akan lupa bagaimana Anda memberikan perasaan kepada mereka. Anda memerlukan orang lain untuk bersandar mencapai sukses.
10. Bawa Catatan (Notebook)
Kapasitas pikiran Anda tentu sangat besar, namun perlu dimengerti bahwa kemampuan Anda dalam mempertahankan memory tidak lebih baik daripada sebuah catatan. Memori otak kita cuma mampu bertahan untuk tiga menit, dan jika Anda tidak ingin kehilangan banyak ide, bawalah catatan dan selalu membawanya kemanapun.
Selasa, 16 Mei 2017
Ibuku Sandaran Hidupku
Setiap kita adalah anak yang dilahirkan melalui
rahim seorang ibu. Ibu merupakan orang tua (selain ayah) yang
telah melahirkan dan mendidik kita sehingga menjadi besar dan berpendidikan
serta meraih gelar maupun jabatan. Tentulah di setiap benak orang tua
menginginkan anak-anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik,
berkata sopan dan kelak suatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari
mereka, baik dari aspek kedewasaan pikiran, kondisi ekonomi, agama maupun
status sosial.
Tidak peduli seberapa besar tenaga yang
dihabiskan, tidak pula khawatir seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan demi
mengantarkan anak-anak mereka ke pintu gerbang kesuksesan sesuai dengan
profesinya. Hanya satu harapan terpenting dari mereka adalah melihat anaknya
dapat hidup bahagia. Sejatinya, mereka tidak mengharapkan imbalan sedikitpun
dari anak-anaknya. Tetapi apa yang mereka dapatkan? tidak sedikit dari anak
memperlakukan orang tua dengan balasan perlakuan yang tidak menyenangkan hati
mereka. Ada ungkapan yang mengatakan kasih ibu sepanjang masa, kasih anak
sepanjang jalan. Tentulah ungkapan ini tidak berlebihan karena begitulah
kebanyakan pada kenyataannya. Mereka rela banting tulang, kerja keras, peras
keringat demi anak-anaknya dan tidak ingin melihat anaknya bersedih.
Di dalam
buku “surga di depan mata”, sebuah kisah
nyata berasal dari kota kecil di Taiwan, diceritakan bahwa ada seorang pemuda
cerdas, rajin dan cukup menyenangkan. Beberapa tahun baru lulus kuliyah dan
bekerja di perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan besar. Pemuda ini tipe
yang humoris dan gaya hidup sederhana sehingga menyebabkan banyak orang yang
senang bergaul dengannya.
Di
rumahnya tinggal seorang wanita tua, sebagian kepalanya botak dan kulit kepala
terlihat seperti luka bernanah yang baru kering. Rambutnya tinggal sedikit di
bagian kiri dan belakang. Mukanya cacat seperti luka bakar. Wanita tua itu
seperti monster menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan keluar dari kamar
kalau tidak ada keperluan penting. Wanita itu adalah ibu kandung dari pemuda
tersebut.
Meskipun
demikian, wanita tua tersebut tetap melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga. Mulai dari membereskan rumah, pekerjaan dapur, dan lain-lain.
wanita tua itu juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada pemuda itu.
Namun pada kenyataannya pemuda itu sulit untuk menerima keadaan ibunya yang
memiliki cacat dan menyeramkan. Setiap kali ada teman yang bertanya “siapa
wanita cacat” di rumahnya, ia selalu menjawab, “wanita itu adalah pembantu yang
dulu ikut ibuku dulu sebelum meninggal. Ia tidak punya saudara, jadi saya
tampung, kesian”.
Tentulah
ucapan sang pemuda ini membuat wanita tua tersebut menjadi sedih, tetapi ia
hanya bisa diam dan menelan pil pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar
kamarnya, takut anaknya tidak bisa menjelaskan
pertanyaan dari teman-temannya tentang dirinya. Hingga suatu hari wanita
tua itu jatuh sakit parah hingga tidak dapat lagi bangun dari tempat tidurnya.
Pemuda itupun mulai kerepotan mengurusi rumah dan menggantikan pekerjaan yang
biasanya dilakukan oleh ibunya. Ditambah ia harus menyiapkan obat-obatan buat
sang ibu sebelum dan sesudah pulang kerja.
Keadaan
ini membuat sang pemuda semakin jengkel dan suka marah-marah. Suatu hari, ia
mengacak-acak lemari ibunya, ia melihat kotak kecil. Di kotak itu hanya
terdapat foto dan lembaran koran yang sudah usang. Tidak seperti dugaan
sebelumnya berisi perhiasan. Dalam foto itu tampak seorang wanita cantik dan
potongan koran itu memberitakan:
Seorang
wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah
kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan
sprei kasur basah menerobosi api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita “ibu
muda” menderita luka bakar sedangkan anak dalam dekapannya tidak terluka
sedikitpun.
Walau
potongan koran dan foto itu sudah usang, tapi ia cukup dewasa untuk mengenali
siapa ibu muda cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud
dalam potongan Koran tersebut. Tiada lain wanita itu adalah ibunya kandungnya.
Wanita yang sekarang terbaring tak berdaya, sering dimarahi serta tidak diakui
keberadaanya sebagai ibu karena keadaan yang membuatnya malu. Padahal cacat
yang diderita ibunya disebabkan oleh dirinya ketika masih kecil. Spontan air
matanya mengalir tanpa dapat dibendung. Dengan menggengam foto dan potongan
koran itu, dia berlari menghampiri ibunya yang sedang terbaring di ranjang.
Dengan menahan air mata ia meminta maaf
dan memohon ampun atas semua yang dilakukannya selama ini. Sang ibu pun ikut
menangis karena terharu melihat ketulusan anaknya. Sudah nak… ibu sudah
maafkan. Jangan diungkit lagi.
Cerita
di atas hanyalah salah satu dari bentuk pengorbanan seorang ibu dan masih
banyak lagi pengorbanaan dan kasih sayangnya yang mungkin belum kita ketahui,
dengan jelas bahwa kasih ibu takkan bisa terganti dan terbalaskan. Sebesar apa
pun kesalahan anak, seorang ibu akan dengan tulus memaafkan dan tidak menyimpan
dendam terhadap anaknya. Ibu merupakan sosok pahlawan bagi anaknya, ia rela
mengorbankan waktu, harta bahkan nyawa sekalipun. Maka sudah sewajarnya lah
kita berbakti kepada orang tua. Hal ini pun sebagaimana juga yang diperintahkan
Allah dalam firman-Nya: dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah
yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(luqman:14).
Kita diperintahkan bersyukur kepada Allah,
perintah tersebut diikuti juga dengan perintah agar bersyukur kepada ibu dan
bapak. Betapa mulianya kedudukan orang tua, sehingga Allah memerintahkan
manusia bersyukur kepada ibu dan bapak setelah bersyukur kepada-Nya. Quraish
Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menekankan kepada jasa ibu. Hal ini disebabkan karena ibu
memiliki potensi untuk tidak dihiraukan anaknya karena kelemahan ibu. Di sisi
lain peranan bapak dalam konteks kelahiran anak lebih ringan dibandingkan
seorang ibu.
Betapa besar jasa
seorang ibu mulai dari kita dalam kandungan, dilahirkan bahkan sampai saat kita
dewasa tidak pernah henti-hentinya seorang ibu memberikan kasih sayang serta
pengorbanan yang tidak dapat dinilai dengan materi. Maka pantaslah Islam
mengagungkan kedudukan seorang ibu, bahkan disebutkan bahwa surga berada di
telapak kaki ibu. Dialah pahlawan bagi anak-anaknya, yaitu pahlawan tanpa
pamrih dan penuh keikhlasan. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang berbakti
dan bisa membalas jasa kedua orang tua kita. Amin Ya Rabbal ‘Alamin…..
Selasa, 09 Mei 2017
9 WASIAT KANG MAS TARMADJI BUDI HARSONO
Ini adalah wasiat dari almarhum Kang Mas KRH. H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, semasa beliau hidup, yang ditujukan kepada warga SH Terate. Ada 9 (sembilan) wasiat yang Mas Madji, panggilan akrab Kang Mas Tarmadji Boedia Harsono, sampaikan.
Wasiat ke Satu: Warga SH Terate harus berbudi pekerti luhur dan berperilaku jujur. Kembangkan SH Terate dengan cinta kasih kemana dan dimana pun saudara berada, ibaratnya berangkat dari Madiun, kembangkan SH Terate hingga ke ujung dunia. Setinggi-tinggi langit kau junjung, sedalam dalam bumi kaupijak, SH Terate harus menyertai langkahmu.
Wasiat ke Dua : Ciptakan dan perkokoh jalinan cintga kasih kepada siapa pun tanpa pandang bulu. Sebab cinta kasih itu adalah hak manusia hidup, tidak memandang suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama.
Wasiat ke Tiga : Lestarikan Pencak Silat ala SH Terate secara murni dan konsekuen. Pesilat SH Terate identik seorang pendekar. Berjiwa kesatria dan suka membela kaum yang lemah.
Wasiat ke Empat : Jangan mangro tingal (bersikap mendua). Sebab jika saudara mangro tingal, itu sama artinya saudara cidra janji (mengingkari janji). Baik janji pada diri sendiri maupun janji setia pada SH Terate.
Wasiat ke Lima : Jangan mencari penghidupan di SH Terate, tapi hidupi SH Terate sesuai dengan kemampuan dan kuasa yang ada pada dirimu.
Wasiat ke Enam : Hiduplah dengan penuh kesederhanaan dan jangan sombong. Karena hanya Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang berhak sombong.
Wasiat ke Tujuh : Ojo seneng gawe susah ing liyan, apa alane gawe seneng ing liyan (Jangan suka menyengsarakan orang lain, apa susahnya membahagiakan orang lain.
Wasiat ke Delapan : Sak apik apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik baiknya orang jika memberi pertolongan tanpa pamrih).
Wasiat ke Sembilan : Jayalah SH Terate sampai kapanpun juga.
(Dikutip dari buku Sejarah SH Terate dan Persaudaraan Sejati, 2013, Penyunting: Andi Casiyem Sudin)/elpos.
Langganan:
Postingan (Atom)