Senin, 02 September 2013

HURUF JOWO

ARTI & MAKNA HURUF JOWO

Ha :Hana hurip wening suci=Adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci.
Na :Nur candra, gaib candra, warsitaning candara=
Pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi.
Ca :Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi= Arah dan
tujuan pada Yang Maha Tunggal
Ra :Rasaingsun handulusih = Rasa cinta sejati muncul
dari cinta kasih nurani
Ka :Karsaningsun memayuhayuning bawana = Hasrat
diarahkan untuk kesajetraan alam
Da :Dumadining dzat kang tanpa winangenan =
Menerima hidup apa adanya
Ta :Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa = Mendasar,
totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
Sa :Sifat ingsun handulu sifatullah= Membentuk kasih
sayang seperti kasih Tuhan
Wa :Wujud hana tan kena kinira = Ilmu manusia
hanya terbatas namun implikasinya bisa tanpa batas
La :Lir handaya paseban jati = Mengalirkan hidup
semata pada tuntunan Illahi
Pa :Papan kang tanpa kiblat = Hakekat Allah yang
ada disegala arah
Dha :Dhuwur wekasane endek wiwitane = Untuk bisa
diatas tentu dimulai dari dasar
Ja :Jumbuhing kawula lan Gusti = Selalu berusaha
menyatu, memahami sifat dan kehendak- Nya
Ya :Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi
= Percaya dan Yakin atas titah / kodrat Illahi
Nya :Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki =
Memahami kodrat kehidupan
Ma :Madep mantep manembah mring Ilahi = Yakin/
mantap dalam menyembah Ilahi
Ga :Guru sejati sing muruki = Belajar pada guru nurani
Ba :Bayu sejati kang andalani = Menyelaraskan diri
pada gerak alam
Tha :Tukul saka niat = Sesuatu harus dimulai dan
tumbuh dari niat yang suci
Nga :Ngracut busananing manungso = Melepaskan
egoisme pribadi manusia.
Adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci -
pengharapan manusia hanya
selalu ke sinar Illahi - satu arah dan tujuan pada Yang
Maha Tunggal - rasa cinta sejati muncul dari cinta
kasih nurani - hasrat diarahkan untuk kesajetraan
alam - menerima hidup apa adanya - mendasar,
totalitas, satu visi, ketelitian dalam memandang hidup
- membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan - ilmu
manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa
tanpa batas - mengalirkan hidup semata pada
tuntunan Illahi - Hakekat Allah yang ada disegala arah
- Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar - selalu
berusaha menyatu, memahami sifat dan kehendak
Nya – percaya dan yakin atas titah / kodrat Illahi -
memahami kodrat kehidupan - yakin / mantap dalam
menyembah Ilahi - belajar pada guru nurani -
menyelaraskan diri pada gerak alam - sesuatu harus
dimulai - tumbuh dari niat yang suci - melepaskan
egoisme pribadi manusia

BIMO SUCI



Lakon ini amat digemari di kalangan kasepuhan
karena mengandung permenungan mendalam
tentang asal dan tujuan hidup manusia (sangkan
paraning dumadi) dan menjawab kerinduan hidup
dalam perjalanan rohani orang jawa untuk bersatu
dengan Tuhan (manunggaling kawulo Gusti; curiga
manjing warangko).
Begitu disenangi dan diulang-ulang sebagai bahan
permenungan, maka kisah ini memilik variasi-variasi
bahkan menyimpang dari lakon awalnya, tergantung
siapa yang menyalin kisah ini, siapa dalang yang
memainkan lakon dalam pertunjukan wayang.
Poerbotjaroko, tahun 1940 menyelidiki variasi-variasi
naskah dan menemukan kurang lebih 29 buah naskah
Bima Suci. 19 buah naskah tersimpan di Universitas
Leiden Belanda.
Dalam disertasinya untuk memperoleh gelar doctor
tahun 1930, Prijohoetomo membandingkan dua kisah :
Nawaruci dan Dewaruci. Kitab Nawaruci yang juga
dikenal dengan nama Sang Hyang Tat-twajnana
(kitab tentang hakekat hidup) ditulis oleh Empu
Siwamurti (th. 1950-an) dengann latar belakang
budaya Kerajaan Majapahit. Pada jaman itu mistik
Islam mulai masuk dalam budaya Jawa, dan kisah
Nawaruci digubah menjadi lakon Dewaruci (dengan
dimasuki unsur-unsur Islam) dan dipentaskan dalam
dunia perwayangan.
Alur ceritera Dewaruci/Bima Suci dipengaruhi oleh
kisah Markandeya dari India. Di kisahkan Markandeya
mengarungi kedalam samudera dan berjumpa dengan
anak kecil. Anak kecil itu bernama Narayana, jelmaan
dari Dewa Wisnu. Narayana meminta Markandeya
masuk dalam tubuhnya untuk menyaksikan seluruh isi
alam semesta. Dalam kisah ini tokoh Bima tidak ada.
Dari berbagai kisah Bima Suci yang bervariatif itu
dapat ditemukan benang merahnya.
Alkisah, Bima atas perintah gurunya (Durno) mencari
“Banyu Perwitasari”. Dalam perjalanan mencari air
kehidupan, Bima menuju hutan Tikbrasara (berarti
landeping cipta) yang terletak di gunung ReksaMuka
(yang artinya Mata). Di hutan ini Bima dihadang oleh
dua raksasa Rukmuka (berarti kamukten) dan
Rukmokala (yang berarti Kamulyan). Bima mampu
mengalahkan ke dua raksasa itu.
Untuk memperoleh “inti sari pengetahuan
sejati” (Perwitasari), Bima harus melalui samadi (yang
dilambang dengan hutan Tibaksara dan gunung
Reksomuka =Mata/pemahaman yang mendalam).
Bima tidak bisa mencapai titik penyatuan mata batin
dalam samadi kalau tidak ‘membunuh’ pikiran tentang
kamukten dan kamulyan.
Kisah selanjutnya, Bima tahu bahwa air ‘perwitasari’
tidak terletak di hutan Tikbrasara yang ada di gunung
Reksamuka, tetapi di dasar samudera. Maka
perjalanan dilanjutkan ke dasar samudra (samudra
pangaksama=pengampunan). Dalam samudra
bertarung dengan naga (symbol kejahatan/
keburukan) dan Bima berhasil membunuhnya.
Untuk memperoleh air perwitasari tidak cukup dengan
membuang kamukten dan kamulyan tetapi harus
juga berani mengampuni kepada orang-orang yang
bersalah dan membunuh kejahatan yang ada dalam
dirinya (masuk samudra pengampunan dan
membunuh naga kejahatan).
Setelah melampaui berbagai rintangan, akhirnya Bima
ketemu Dewaruci, yang persis dengan dirinya namun
dalam ukuran kecil. Bima masuk ke badan Dewaruci
melalui telinga kanan dan di dalam diri Dewaruci,
Bima melihat seluruh isi semesta alam.
Bima dengan samadi secara benar : menutup mata,
mengatur nafas, konsentrasi dengan pikiran dan
perasaan yang bersih (Cipta Hening). Dalam samadi
ini, Bima menerima Terang atau wahyu sejati dalam
samadi: “manunggaling kawula gusti”, kesatuan
manusia dengan Tuhan. Dalam jati diri terdalam,
manusia bersatu dengan Tuhan. Kemanunggalan ini
yang menjadikan manusia mampu melihat hidup
yang sejati. Dalam istilah kejawen: Mati sakjroning
urip, urip sakjroning mati. Inilah perjalanan rohani
untuk masuk dalam “samudera menanging kalbu”.

WETON DAN SEMEDI



PUASA WETON/HARI KELAHIRAN

PUASA WETON
Dalam bahasa Jawa “Weton” berasal dari kata dasar
“Wetu” yang bermakna “keluar” atau lahir. Kemudian
mendapat akhiran –an yang membentuknya menjadi
kata benda. Yang disebut dengan weton adalah
gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan
kedunia.
Misalnya Senin Pon, Rabu Wage, Jumat Legi
atau lainnya. Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon adalah
nama-nama pasaran.
pengertian Puasa Weton adalah puasa yang
dilakukan pada hari kelahiran berdasarkan
perhitungan kalender Jawa yang berputar selama 35
hari. Artinya diperingati setiap 35 hari sekali. Berbeda
dengan acara ulang tahun yang diperingati setahun
Jadi
sekali.
Amalan Puasa Weton merupakan ajaran mulia dari
para leluhur, guna menghayati dan menghargai
kelahirannya diri kita ke alam dunia ini. Falsafah
sederhana puasa weton ini adalah hari lahir
merupakan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Jadi
pada hari tersebut, kembali kita mengingat kasih
Tuhan yang begitu besar dalam hidup kita. Dengan
harapan, agar kita ingat bahwa lahirnya manusia
dimuka bumi ini membawa kodrat. Kalau dalam istilah
Quran,
diturunkannya manusia dimuka bumi ini
adalah sebagai khalifah / pemimpin (Al-Baqarah: 30).
Layaknya sebagai seorang khalifah adalah membawa
berkah dan rahmat bagi alam semesta. Bukan
untuk merusak apalagi membinasakan alam atau
sesama manusia.
Setiap diri yang selalu ingat kepada kodratnya ini
maka akan menjadi pribadi-pribadi yang mulia,
bijaksana dan penuh kasih sayang kepada sesama
dan seluruh alam. Maka kehidupannya akan
senantiasa dalam lindungan dan penjagaan Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Amalan puasa Weton memang tidak ada tuntunan
langsung dari Rasulullah. Sebab ini adalah salah satu
cara para leluhur Jawa berpuasa. Tidak ada hubungan
dengan aliran agama tertentu. Jadi boleh diamalkan
oleh semua orang, apapun agama dan keyakinannya.
Walaupun demikian sesungguhnya amalan ini tersirat
dari perilaku puasa Rasulullah Muhammad SAW. Anda
bisa simak hadist tentang puasa Sunah Senin-Kamis.
Seperti hadist berikut ini.
Nabi ditanya tentang puasa hari Senin lalu beliau
menjawab, “Itu adalah hari dimana aku dilahirkan,
dan hari dimana aku diutuskan sebagai Nabi, atau
dimana diturunkannya wahyu pertama padaku”. (HR.
Muslim, Abu Dawud, dan Nasa’i, sanadnya shahih).
Dari Hadist tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam Islam boleh hukumnya mengkhususkan ibadah
pada hari tertentu yang dianggap memiliki arti
istimewa (baik). Juga diperbolehkan memperingati
hari lahir dengan berpuasa. Atau beribadah sunnat
lainnya karena ittiba’ (mengikuti) kepada Nabi SAW
saat hari kelahirannya. Dan ini tidak termasuk
kategory bid’ah yang dilarang seperti yang sering
dituduhkan segelintir golongan umat Islam yang
mengaku-aku pengikut sunnah.
Dalam kaitannya dengan weton, orang Jawa memiliki
tradisi yang disebut “selapanan”, yaitu memperingati
weton kelahiran, yang berputar selama 35 hari itu
Ritual Weton
dengan melakukan lelaku prihatin. Misalnya dengan
lelaku berpuasa “ngapit”, mutih, melek (tidak tidur)
dan menyediakan sesaji sebagai bentuk rasa syukur
kepada Tuhan YME.
Yang dimaksud dengan Puasa Ngapit adalah berpuasa
3 hari, yaitu pada hari weton, ditambah 1 hari sebelum
dan sehari
sesudahnya. Ada pula yang cukup dengan
ritual Mutih, yaitu selama beberapa hari hanya makan
nasi putih dan air putih tawar saja tanpa puasa, jadi
boleh makan-minum kapan saja. Ada juga lelaku
puasa 3 hari sebelum hari weton, 5 hari sebelum
weton dan berbagai jenis cara puasa lainnya.
Adapula ritual melek (tidak tidur) selama 24 jam yang
dimulai dari saat Matahari terbenam saat masuk hari
wetonnya. Dan diakhiri ketika matahari terbenam
dihari wetonnya. Sambil menghidangkan sesaji
berupa variasi 4 warna bubur dan sesaji lainnya yang
memiliki arti simbolik yang luhur.
Dan masih ada berbagai macam jenis tatacara ritual
lainnya yang berkembang di masyarakat dalam
rangka memperingati Weton Kelahiran ini. Walaupun
tatacara berbeda-beda tetapi intinya sama yaitu
sebagai bentuk lelaku prihatin (riyadhoh). Acara ini
sangat jauh berbeda dengan acara ulang tahun jaman
sekarang,
yang cenderung bernuansa hura-hura
bahkan suka cita yang berlebihan dan mengumbar
perbuatan asusila.
Adanya perbedaan amalan-amalan lelaku dalam
memperingati weton tidak perlu diperdebatkan. Sebab
tatacara
lelaku dan amalan sangat bergantung
dengan kondisi diri dan adat yang berkembang di
masyarakat.
Bagi mereka yang tinggal di desa nan asri masih
banyak berbagai macam pepohonan hijau dan sungai
yang bersih, dalam memperingati weton akan
membuat berbagai macam sesaji berupa lauk-pauk
hasil dari sawah ladangnya. Seperti nasi golong, daun
jati, ikan teri, dan lain sebagainya. Tentu saja mereka
tidak merasa kesulitan untuk mendapatkan semua
bahan-bahan sesaji tersebut. Tetapi bagi masyakarat
kota, yang tinggal di wilayah yang dikelilingi gedung-
gedung beton, jarang ada pepohonan, sungai-sungai
yang mengalir pun telah tercemar limbah, tiada lagi
ikan yang hidup. Akan kesulitan bila untuk
memperingati weton sebagaimana tradisi di
pedesaan, setiap 35 hari sekali harus menyediakan
berbagai macam sesaji dari alam. Maka biasanya
tatacara memperingati weton ini setiap kaum adat
masyakarat bisa berbeda-beda.
Begitu pula dengan tata amalan Puasa. Bagi mereka
yang kehidupannya sudah dilonggarkan dari urusan
duniawi akan lebih ringan dalam menjalankan puasa
berhari-hari atau ritual tidak tidur semalam suntuk.
Namun bagi mereka yang setiap hari masih harus
bekerja keras untuk menghidupi keluarga, anak-istri,
akan sangat susah untuk melakukan puasa berhari-
hari semacam itu. Sementara ia harus dituntut
produktifitas kerja yang tinggi bila tidak ingin dipecat
dan kehilangan pekerjaan atau mata pencahariannya.
Maka amalan puasa weton pun bervariasi,
disesuaikan dengan kondisi diri sang pengamalnya.
Yang penting tidak meninggalkan makna yang
sebenarnya dari ritual weton.
Di kalangan masyarakat muslim dan pesantren, puasa
weton ini biasanya dilakukan lebih dari 1 hari, ini
untuk memberi solusi bagi mereka yang wetonnya
jatuh pada hari-hari yang dilarang berpuasa di hari-
hari tertentu seperti hari Jumat tanpa disertai puasa
hari yang lain (Al Hadist). Dan itu sah-sah saja. Tidak
ada sesepuh yang melarangnya. Selama suatu tradisi
membawa manfaat baik, memang harus dilestarikan.
Dari penghayatan dan pengamalan ritual weton yang
luhur ini tentu akan membawa dampak baik bagi
para pengamalnya. Antara lain :
*Manfaat Ritual Weton :
*Sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME dan
rasa terimakasih kepada kedua orang tua.
**Meningkatkan iman kepada Tuhan, dan
berbakti kepada orang tua.
***Sebagai salah satu momen untuk berintropeksi
diri, ingat kembali kepada kodrat dan tugas
sebagai manusia di muka bumi.
****Kembali mengenal setiap unsur yang menyertai
diri manusia hidup dimuka bumi ini, yaitu para
Sedulur Sejati. Ada pula yang mengartikan
Sedulur Papat Kalimo Pancer.
InsyaAllah, dari pengalaman telah terbukti
dapat membawa dampak baik bagi kerejekian
para pengamalnya. Akan membuka pintu
rejeki yang luas dari segala penjuru mata
angin.
*****Diberikan keselamatan dari segala macam
bahaya yang nyata maupun magis (sihir).
Dan berbagai manfaat positif lainnya sesuai
dengan penghayatan yang bisa dicapai oleh
para pengamalnya.
Semua bisa terjadi bila semata-mata ada
rahmat dari Tuhan Yang Maha Welas Asih.
Demikian tentang kajian Puasa weton. Semoga
bermanfaat untuk pembaca semua. Salam
Ilmu Sejati,Rahayu...Rahayu...Rahayu...Nuwun.

TATA CARA SEMEDI/MEDITASI

Semedi ( Meditasi )
Banyak istilah yang bisa dipakai untuk
menggambarkan perilaku khas ini. Semedi kata orang
Jawa. Meditasi. Maladihening. Neng, ning, nung.
Kotemplasi. Tafakur. Dan…..mungkin masih ada banyak
istilah yang maksudnya sepadan.
Bermacam cara orang melakukan meditasi. Berbagai
tujuan pula yang hendak diraih. Untuk kali ini kita
akan berbincang dengan memfokuskan pada tiga hal
yaitu pencarian kesejatian diri, alam gaib dan
‘penemuan’ dengan “Sang Maha Ada”.
Saya kutip dulu dari ajaran Wirid / Semedi
MALADIHENING yang diajarkan Eyang Guru saya,demikian
tatacaranya :
1. Posisi badan telentang menghadap ke atas, seperti
mau tidur. Jangan ada anggota badan yang posisinya
kurang nyaman. Seluruh anggota badan “jatuh”
menempel di pembaringan tanpa ada penahanan
sedikitpun. Seluruh otot dan syaraf harus rileks atau
loss. Bisa juga dipakai posisi duduk bersila.
2. Tangan sedekap atau ’sendakep’ dengan posisi
lengan atas tetap menempel di lantai/tempat
berbaring sementara lengan bawah diletakkan di atas
dada. Jari-jari tangan saling mengunci ( jari diadu
dengan jari merapat ). Atau bisa juga agar lebih rileks,
tangan diluruskan ke bawah (arah kaki), kedua
telapak tangan menempel di paha kiri kanan sebelah
luar.
3. Mata terpejam seakan anda sedang bersiap
menidurkan diri. Bola mata tidak boleh bergerak-gerak,
tahan dalam posisi pejam dan bola mata diam tidak
bergerak, disebut meleng, meneng. Ketika
memejamkan mata ini bola mata diarahkan ke arah
puncak hidung ( mandeng puncaking grono )
4. Kaki lurus dan rileks, telapak kaki kanan
ditumpangkan di atas telapak kaki kiri disebut
sedakep suku tunggal.
Mengumpulkan atau Mengatur Pernafasan.
Tarik pelan nafas melalui hidung sampai di perut, lebih
tepatnya lagi sampai di puser. Tahan. Bawa naik ke
atas terus sampai ubun-ubun. Tahan. Baru bawa ke
bawah samapi mulut dan lepaskan. Lakukan berulang-
ulang. Bawa atau tarik naik turunnya nafas dengan
‘rasa kesadaran’. Ketika ini lidah hendaknya ditekuk ke
atas, ke ‘cethak’. Lakukan beberapa kali ulangan.
Ketika ini harus dibarengi ingat kepada Allah. Cara
praktisnya yaitu ketika menarik nafas hati menyebut
“HU” dan ketika melepas nafas hati menyebut
“ALLAH”.
Lafal HU merujuk pada ADA-Nya, atau Dzat-Nya atau
Pribadi-Nya. Sedangkan lafal ALLAH merujuk pada
Nama-Nya atau panggilan-Nya.
Kemudian pikiran dikosongkan, tidak memikirkan apa-
apa. Obyek pikir atau lebih tepatnya ‘kesadaran rasa
kita’, kita fokuskan ke arah puncak hidung ( yaitu
diantara dua mata kita ). Maka akan nampak cahaya
berpendar. Semakin terang. Kita ikuti denga kesadaran
rasa kita. seakan ada lorong yang panjang bercahaya
keperakan. Kita ikuti saja. Nah…plong…kita atau lebih
tepatnya kesadaran diri kita yang sejati sudah bebas
dari tubuh kita. Sensasi ini yang oleh kebanyakan
orang disebut ‘meraga sukma’ atau ngrogo sukmo.
Nah sampai pada batas ini menjadi sangat krusial.
Karena apa ? Karena apapun yang kita niatkan akan
’sampai’. Artinya obyek kesadaran menjadi sangat
penting. Jika kesadaran Anda kepada alam gaibnya jin
maka otomatis ’sinyal gelombang energi’ Anda akan
bersambung dengan alam jin. Jika obyek kesadaran
Anda adalah para ruh nenek-moyang atau leluhur
maka Anda akan berjumpa dengan leluhur Anda.
Ada satu hal yang sangat penting di sini. Apakah kita
hanya akan ‘mengurusi’ soal benda dan makhluk
saja ? Apakah kesadaran kita akan hanya kita tujukan
untuk mencari ‘ada’ yang bisa rusak dan tidak hakiki
( makhluk ) saja ? Tidakkah kita ingin ‘menjumpai’ Dia
Sang Maha Ada yang tidak akan rusak binasa ( Al-
Kholiq ) ? Dia yang telah menciptakan kita dan juga
alam ini. Dia Yang Maha Ada yang menjadi ‘tempat’
kita berpulang atau kembali nanti.
Mari bertafakur yang sejati. Menemukan-Nya di diri
kita dan juga di diri-diri yang lain. Di diri alam semesta.
Sejatinya dimanapun ‘ada’ itu ada maka disitulah Sang
Maha Ada itu ada. Dia meliputi segala sesuatu. Justru
jika kesadaran kita terhenti pada diri kita saja maka
yang kita temui adalah hanya diri kita. Jika kesadaran
kita ada pada alam jin maka yang kita temui adalah
jin. Jika kesadaran kita ada pada-Nya, bahkan
harusnya itu ’sadar penuh’ maka kita akan ketemu
dengan Dia, Sang Sangkan Paraning Dumadi. Tentu
bertemu dengan-Nya secara tan kinoyo ngopo, laisa
kamitslihi syai’un, tidak bisa digambarkan dengan apa
dan bagaimana.
Salah satu bentuk semedi yang paling dasar dan alami
adalah tidur. Ketika kita tidur maka hakekatnya sama
dengan mati. Ketika tidur inilah diri kita kembali
berada dalam ‘genggaman’-Nya. Nah bayangkan
sendiri jika kita bisa tidur secara ‘advance’. Yaitu badan
kita tidur terlelap namun kesadaran kita bisa tetap
’sadar’ mengikuti kesadaran ‘ruh’ kita yang merupakan
‘min Ruhi’.
Ada lagi semedi dalam bentuk yang sudah ‘advance’
yaitu sholat. Namun sholat dalam pengertian yang
sebenar-benarnya yaitu bukan hanya manembahing
rogo, tetapi juga manembahing rahsa ( sir ) dan
sukma ( ruh ).
Salam Ilmu Sejati,Puji Suci marang Gusti kawulo tansah ngabekti.

TOPO BROTO



PUASA & TAPA VERSI JAWA ASLI

Puasa dan Tapa adalah dua hal yang sangat penting
bagi peningkatan spiritual seseorang. Disemua ajaran
agama biasanya disebutkan tentang puasa ini dengan
berbagai versi yang berbeda.
Menurut sudut pandang spiritual metafisik, puasa
mempunyai efek yang sangat baik dan besar
terhadap tubuh dan fikiran. Puasa dengan cara
supranatural mengubah sistem molekul tubuh fisik
dan eterik dan menaikkan vibrasi/getarannya
sehingga membuat tubuh lebih sensitif terhadap
energi/kekuatan supranatural sekaligus mencoba
membangkitkan kemampuan indera keenam
seseorang. Apabila seseorang telah terbiasa
melakukan puasa, getaran tubuh fisik dan eteriknya
akan meningkat sehingga seluruh racun,energi negatif
dan makhluk eterik negatif yang ada didalam
tubuhnya akan keluar dan tubuhnya akan menjadi
bersih. Setelah tubuhnya bersih maka roh-roh suci pun
akan datang padanya dan menyatu dengan dirinya
membantu kehidupan nya dalam segala hal.
Didalam peradaban/tradisi pendalaman spiritual ala
kejawen, seorang penghayat kejawen biasa
melakukan puasa dengan hitungan hari tertentu
(biasanya berkaitan dengan kalender jawa). Hal
tersebut dilakukan untuk menaikkan kekuatan dan
kemampuan spiritual metafisik mereka dan untuk
memperkuat hubungan mereka dengan saudara
kembar gaib mereka yang biasa disebut SADULUR
PAPAT KALIMA PANCER.
apapun nama dan pelaksanaan puasa, bila puasa
dilakukan dengan niat yang tulus, maka tak mungkin
akan membuat manusia yang melakoninya celaka.
Bahkan medis mampu membuktikan betapa puasa
memberikan efek yang baik bagi tubuh, terutama
untuk mengistirahatkan oragan-oragan pencernaan.
Intinya adalah ketika seseorang berpuasa dengan
ikhlas, maka orang tersebut akan terbersihkan tubuh
fisik dan eteriknya dari segala macam kotoran. Ada
suatu konsep spiritual yang berbunyi “matikanlah
dirimu sebelum engkau mati”, arti dari konsep
tersebut kurang lebih kalau kita sering ‘menyiksa’
tubuh maka jiwa kita akan menjadi kuat. Karena
yang hidup adalah jiwa, raga akan musnah suatu saat
nanti. Itulah sedikit konsep spiritual jawa yang
banyak dikenal. Para penghayat kejawen telah
‘menemukan’ metode-metode untuk membangkitkan
spirit kita agar kita menjadi manusia yang kuat
jiwanya dan luas alam pemikirannya, salah satunya
yaitu dengan menemukan puasa-puasa dengan tradisi
kejawen. Atas dasar konsep ‘antal maut qoblal maut’
diatas puasa-puasa ini ditemukan dan tidak lupa
peran serta para ghaib, arwah leluhur serta roh-roh
suci yang membantu membimbing mereka dalam
peningkatan spiritualnya.
>>> Macam-macam puasa ala Kejawen :
1. Mutih
Dalam puasa mutih ini seseorang tdk boleh makan
apa-apa kecuali hanya nasi putih dan air putih saja.
Nasi putihnya pun tdk boleh ditambah apa-apa lagi
(seperti gula, garam dll.) jadi betul-betul hanya nasi
putih dan air puih saja. Sebelum melakukan puasa
mutih ini, biasanya seorang pelaku puasa harus mandi
keramas dulu sebelumnya dan membaca mantra ini :
“niat ingsun mutih, mutihaken awak kang reged, putih
kaya bocah mentas lahirdipun ijabahi gusti allah.”
2. Ngeruh
Dalam melakoni puasa ini seseorang hanya boleh
memakan sayuran / buah-buahan saja. Tidak
diperbolehkan makan daging, ikan, telur dsb.
3. Ngebleng
Puasa Ngebleng adalah menghentikan segala aktifitas
normal sehari-hari. Seseorang yang melakoni puasa
Ngebleng tidak boleh makan, minum, keluar dari
rumah/kamar, atau melakukan aktifitas seksual.
Waktu tidur-pun harus dikurangi. Biasanya seseorang
yang melakukan puasa Ngebleng tidak boleh keluar
dari kamarnya selama sehari semalam (24 jam). Pada
saat menjelang malam hari tidak boleh ada satu
lampu atau cahaya-pun yang menerangi kamar
tersebut. Kamarnya harus gelap gulita tanpa ada
cahaya sedikitpun. Dalam melakoni puasa ini
diperbolehkan keluar kamar hanya untuk buang air
saja.
4. Pati geni
Puasa Patigeni hampir sama dengan puasa Ngebleng.
Perbedaanya ialah tidak boleh keluar kamar dengan
alasan apapun, tidak boleh tidur sama sekali. Biasanya
puasa ini dilakukan sehari semalam, ada juga yang
melakukannya 3 hari, 7 hari dst. Jika seseorang yang
melakukan puasa Patigeni ingin buang air maka,
harus dilakukan didalam kamar (dengan memakai
pispot atau yang lainnya). Ini adalah mantra puasa
patigeni : “niat ingsun patigeni, amateni hawa panas
ing badan ingsun, amateni genine napsu angkara
murka krana Allah taala”.
5. Ngelowong
Puasa ini lebih mudah dibanding puasa-puasa diatas
Seseorang yang melakoni puasa Ngelowong dilarang
makan dan minum dalam kurun waktu tertentu.
Hanya diperbolehkan tidur 3 jam saja (dalam 24 jam).
Diperbolehkan keluar rumah.
6. Ngrowot
Puasa ini adalah puasa yang lengkap dilakukan dari
subuh sampai maghrib. Saat sahur seseorang yang
melakukan puasa Ngrowot ini hanya boleh makan
buah-buahan itu saja! Diperbolehkan untuk memakan
buah lebih dari satu tetapi hanya boleh satu jenis
yang sama, misalnya pisang 3 buah saja. Dalam
puasa ini diperbolehkan untuk tidur.
7. Nganyep
Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan
memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama
dengan Mutih , perbedaanya makanannya lebih
beragam asal dengan ketentuan tidak mempunyai
rasa.
8. Ngidang
Hanya diperbolehkan memakan dedaunan saja, dan
air putih saja. Selain daripada itu tidak diperbolehkan.
9. Ngepel
Ngepel berarti satu kepal penuh. Puasa ini
mengharuskan seseorang untuk memakan dalam
sehari satu kepal nasi saja. Terkadang diperbolehkan
sampai dua atau tiga kepal nasi sehari.
10. Ngasrep
Hanya diperbolehkan makan dan minum yang tidak
ada rasanya, minumnya hanya diperbolehkan 3 kali
saja sehari.
11. Senin-kamis
Puasa ini dilakukan hanya pada hari senin dan kamis
saja seperti namanya. Puasa ini identik dengan
agama islam. Karena memang Rasulullah SAW
menganjurkannya.
12. Wungon
Puasa ini adalah puasa pamungkas, tidak boleh
makan, minum dan tidur selama 24 jam.
13. Tapa Jejeg
Tidak duduk selama 12 jam
14. Lelono
Melakukan perjalanan (jalan kaki) dari jam 12 malam
sampai jam 3 subuh (waktu ini dipergunakan sebagai
waktu instropeksi diri).
15. Kungkum
Kungkum merupakan tapa yang sangat unik. Banyak
para pelaku spiritual merasakan sensasi yang dahsyat
dalam melakukan tapa ini. Tatacara tapa Kungkum
adalah sebagai beikut :
a) Masuk kedalam air dengan tanpa pakaian
selembar-pun dengan posisi bersila (duduk) didalam
air dengan kedalaman air se tinggi leher.
b) Biasanya dilakukan dipertemuan dua buah sungai
c) Menghadap melawan arus air
d) Memilih tempat yang baik, arus tidak terlalu deras
dan tidak terlalu banyak lumpur didasar sungai
e) Lingkungan harus sepi, usahakan tidak ada seorang
manusiapun disana
f) Dilaksanakan mulai jam 12 malam (terkadang boleh
dari jam 10 keatas) dan dilakukan lebih dari tiga jam
(walau ada juga yang memperbolehkan pengikutnya
kungkum hanya 15 menit).
g) Tidak boleh tertidur selama Kungkum
h) Tidak boleh banyak bergerak
i) Sebelum masuk ke sungai disarankan untuk
melakukan ritual pembersihan (mandi dulu)
j) Pada saat akan masuk air baca mantra ini :
“ Putih-putih mripatku Sayidina Kilir, Ireng-ireng
mripatku Sunan Kali Jaga, Telenging mripatku Kanjeng
Nabi Muhammad.”
k) Pada saat masuk air, mata harus tertutup dan
tangan disilangkan di dada
l) Nafas teratur
m) Kungkum dilakukan selama 7 malam biasanya
16. Ngalong
Tapa ini juga begitu unik. Tapa ini dilakuakn dengan
posisi tubuh kepala dibawah dan kaki diatas
(sungsang). Pada tahap tertentu tapa ini dilakukan
dengan kaki yang menggantung di dahan pohon dan
posisi kepala di bawah (seperti kalong/kelelawar).
Pada saat menggantung dilarang banyak bergerak.
Secara fisik bagi yang melakoni tapa ini melatih
keteraturan nafas. Biasanya puasa ini dibarengi
dengan puasa Ngrowot.
17. Ngeluwang
Tapa Ngeluwang adalah tapa paling menakutkan bagi
orang-orang awam dan membutuhkan keberanian
yang sangat besar. Tapa Ngeluwang disebut-sebut
sebagai cara untuk mendapatkan daya penglihatan
gaib dan menghilangkan sesuatu. Tapa Ngeluwang
adalah tapa dengan dikubur di suatu pekuburan atau
tempat yang sangat sepi. Setelah seseorang selesai
dari tapa ini, biasanya keluar dari kubur maka akan
melihat hal-hal yang mengerikan (seperti arwah
gentayangan, jin dlsb). Sebelum masuk kekubur,
disarankan baca mantra ini :
“ Niat ingsun Ngelowong, anutupi badan kang bolong
siro mara siro mati, kang ganggu maang jiwa insun,
lebur kaya dene banyu krana Allah Ta’ala.”
Dalam melakoni puasa-puasa diatas, bagi pemula
sangatlah berat jika belum terbiasa. Oleh karena itu
disini akan dibekali dengan ilmu lambung karang. Ilmu
ini berfungsi untuk menahan lapar dan dahaga.
Dengan kata lain ilmu ini dapat sangat membantu
bagi oarang-orang yang masih ragu-ragu dalam
melakoni puasa-puasa diatas. Selain praktis dan
mudah dipelajari, sebenarnya ilmu lambung karang ini
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang kebanykan harus
ditebus/dimahari dengan puasa. Selain itu syarat atau
cara mengamalkannyapun sangat mudah, yaitu :
1. Mandi keramas/jinabat untuk membersihkan diri
dari segala macam kekotor
2. Menjaga hawa nafsu.
3. Baca mantra lambung karang ini sebanyak 7 kali
setelah shalat wajib 5 waktu, yaitu :
Bismillahirrahamanirrahim
Cempla cempli gedhene
Wetengku saciplukan bajang
Gorokanku sak dami aking
Kapan ingsun nuruti budine
Aluamah kudu amangan wareg
Ngungakna mekkah madinah
Wareg tanpa mangan
Kapan ingsun nuruti budine
Aluamah kudu angombe
Ngungakna segara kidul
Wareg tanpa angombe
Laailahaillallah Muhammad Rasulullah
Selain melakoni puasa-puasa diatas masyarakat
kejawen juga melakukan puasa-puasa yang
diajarkan oleh agama islam, seperti puasa ramadhan,
senin kamis, puasa 3 hari pada saat bulan purnama,
puasa Nabi Daud AS dll. Inti dari semua lakon mereka
tujuannya hanya satu yaitu mendekatkan diri dengan
Allah SWT agar diterima iman serta islam mereka.
Salam Ilmu Sejati,Puji Suci Marang Gusti Kawulo Tansah Ngabekti....

Minggu, 16 Juni 2013

SURAT SANG WAKIL RAKYAT




Malam sebelum persetujuan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di sidang paripurna DPR hari ini, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka, menuliskan surat terbuka untuk para koleganya di Senayan.

Dalam surat elektronik yang diterima merdeka.com, Senin (17/6), Rieke tampak mencoba menyadarkan para rekan-rekannya, utamanya yang berbeda partai, tentang fungsi mereka sebagai wakil rakyat kalau tetap mendukung kenaikan harga BBM.

"Saya punya daerah pemilihan, saudara-saudara anggota Dewan yang lain pun punya daerah pemilihan. Silakan cek apakah rakyat memang setuju BBM naik? Silakan cek apakah dengan kenaikan BBM dan BLT yang disalurkan para pemilih kita hidupnya jadi sejahtera?" kata Rieke.

Di akhir suratnya, Rieke mempersilakan para anggota DPR merenung tentang apa yang akan diputuskannya dalam sidang paripurna APBN-P 2013 hari ini.

"Selamat merenung, merenungkan dan putuskan apakah besok KITA akan memposisikan diri sebagai WAKIL RAKYAT atau PENIPU RAKYAT!" tegas Rieke.

Berikut isi lengkap surat terbuka Rieke:

SURAT TERBUKA KEPADA DPR RI

Kepada: YANG TERHORMAT Teman-teman politisi DPR RI

Ada apa dengan kita? Apa yang membuat bersikukuh menyepakati pencabutan subsidi BBM dan mengalihkannya ke BALSEM (Bantuan Langsung Semaput). Apakah kita lupa bahwa kita anggota DEWAN PERWAKILAN RAKYAT? KITA DIPILIH RAKYAT.

Bukankah kita sama-sama disumpah dengan gunakan kitab suci kita masing-masing, atas nama Tuhan untuk dengarkan suara rakyat dan memperjuangkannya. Kita ada di ruangan yang sama, kita dilantik sama-sama dalam upacara kenegaraan ucapkan sumpah jabatan kita. Upacara yang disaksikan Rakyat di seluruh Tanah Air, yang dibiayai oleh uang mereka pula. Sudahkah kita dengarkan suara rakyat?

Saya punya daerah pemilihan, saudara-saudara anggota Dewan yang lain pun punya daerah pemilihan. Silakan cek apakah rakyat memang setuju BBM naik? Silakan cek apakah dengan kenaikan BBM dan BLT yang disalurkan para pemilih kita hidupnya jadi sejahtera? Dengan BLT apakah kesehatan, pendidikan dan ekonomi RAKYAT Yang JADIKAN KITA WAKIL RAKYAT hidupnya jadi lebih terjamin?

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, tanggal 11 Juni 2013 BPK menyampaikan laporan keuangan di Sidang Paripurna. Saya ada di sana. Apakah kalian hadir? Kita sama-sama mendengar alangkah hebatnya indikasi "perampokan uang rakyat" tahun 2012. Termasuk ratusan triliun keuntungan dari sektor hulu yang entah ke mana mengalirnya karena digunakan tanpa melalui mekanisme pembahasan APBN.

Kita sama-sama mendengar "raibnya" puluhan Triliun bansos, tak jelas pertanggungjawabannya. Tidakkah ada keinginan kita yang punya tugas "budgeting" untuk bongkar tuntas laporan tersebut. Tidakkah kita tergelitik untuk mempertanyakan kenapa bisa terjadi Dewan Perwakilan Rakyat TIDAK TAHU sekitar 38 Triliun UANG RAKYAT DIBAYARKAN UNTUK KEANGGOTAAN INDONESIA di IMF?

Perlukah keanggotaan itu untuk rakyat. Dengan uang sebanyak itu berapa beasiswa bagi siswa miskin bisa disalurkan. Berapa sekolah bisa diperbaiki. Dengan uang sebanyak itu 240 juta rakyat bisa jadi penerima Jamkesmas.

Ada apa dengan kita? Silakan tanya diri kita masing-masing betulkah keuangan negara bermasalah gara-gara subsidi BBM? Pernahkah kita bertanya, berapa uang rakyat per hari, per minggu, per bulan, per tahun yang terkumpul dari membeli BBM di SPBU-SPBU?

Mengapa seolah-olah rakyat hanya jadi beban. Opini yang terus dikembangkan seolah-olah rakyat gerogoti APBN untuk hal-hal yang tidak perlu. Bukankah sebagai wakil rakyat kita juga tahu: RAKYAT BELI BBM, TAK ADA BBM GRATIS. Sekali-kali sepertinya harus disampaikan kepada rakyat berapa sesungguhnya keuntungan dari penjualan BBM (termasuk yang dibeli rakyat).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, ada apa dengan kita? Kalau pun butuh tambahan dana untuk program-program yang kalian sebut kerakyatan, kita juga sama-sama tahu ada solusi lain mencari sumber pendanaan, (SAL, SBN, Penghematan dan realokasi anggaran di kementerian dan lembaga).

Kita juga sama-sama tahu, kalau BBM Naik, ongkos transportasi naik, biaya produksi naik, harga-harga pasti naik, sementara PENGHASILAN RAKYAT TIDAK NAIK. Itu yang pasti terjadi di daerah pemilihan saya. Bagaimana dengan di daerah pemilihan anggota dewan lain? (Jangan-jangan hanya terjadi di daerah pemilihan saya)

Anggota dewan yang terhormat, kita semua tahu, besok (hari ini) 17 Juni 2013 adalah Paripurna persetujuan APBN-P 2013. Kalau kita ikut maunya pemerintah SUBSIDI BBM hanya 6 T berarti KITA SETUJU HARGA BBM NAIK. Kalau kita alokasikan SUBSIDI BBM 48 T artinya KITA TIDAK SETUJU HARGA BBM NAIK.

Malam ini kita punya waktu merenung bersama, betulkah keinginan sebagian besar dari kita KURANGI SUBSIDI BBM BETUL-BETUL KARENA PERTIMBANGAN UTK MENYELAMATKAN EKONOMI RAKYAT ataukah karena ada dari KITA JADI BAGIAN DARI KONSPIRASI SISTEMATIS AKAL-AKALAN KELABUI RAKYAT UNTUK SELAMATKAN EKONOMI DIRI SENDIRI YG BUTUH DANA UNTUK PEMENANGAN 2014?

Selamat Merenung, merenungkan dan putuskan apakah besok KITA akan memposisikan diri sebagai WAKIL RAKYAT atau PENIPU RAKYAT!

Tol Cikampek KM 53, 16 Juni 2013

Salam Juang

Rieke Diah Pitaloka.

AKU YANG DULU BUKAN YANG SEKARANG

  
Setiap kali mendengar lagu "Aku bukan yang dulu" yang dinyanyika Tegar,aku teringat masa laluku.Tapi syairnya aku balik."Aku yang dulu bukanlah yang sekarang dulu disayang sekarang ku ditendang".kira-kira itu syair yang aku ubah,karena dulu aku begitu disayang ama mantan Bosku tapi sekarang aku dibenci karena aku berani melawannya.
   Tapi kita tak boleh berkutat dengan masa lalu,jadikan masa lalu itu sebagai sejarah dan ambil pembelajaran hidup yang ada di dalamnya,karena pengalaman masa lalu itu adalah guru yang paling bijaksana yang tak akan kita dapatkan di tempat lain,tak bisa kita pelajari walau di bangku kuliah sekalipun.
   Aku belajar dari masa laluku yang pernah di khianati ama teman yang aku anggap sebagai saudara.Aku coba pelajari seseorang dari hati dan keluarganya.ternyata itu cukup ampuh aku terapkan hingga saat ini.Teman/rekan kerjaku tak bisa khianati aku lagi,karena keluarganya selalu mendukung aku,
    Kalau aku yang dulu adalah seorang pekerja/karyawan seorang Bos,sekarang aku coba menjadi Bos walau kecil-kecilan.Karena ada kata mutiara "seenak-enaknya panglima besar masih enak Raja kecil".Tapi untuk menjadi Raja walau hanya Raja kecil memerlukan perjuangan yang luar biasa beratnya.Aku pernah dianggap "gila" ama keluargaku.aku mengalami bangkrut yang luar biasa yang membuat aku stres.
    Aku bangkit lagi dan tak kenal kata menyarah dan akhirnya aku bisa menikmati hasil dari kerja kerasku dan tentu dukungan istri yang masih menganggap aku waras.
    Satu kata yang masih aku pegang hingga sekarang "Mudahkan jalan orang lain,pasti jalanmu akan dimudahkan oleh Tuhan".Kata itu yang membuat aku jadi seperti ini.

Dengarkan kata orang lain tapi jangan ambil kata orang yang mengendorkan semangat anda karena resio terberat anda yang menanggungnya.

Kadang kala kita harus egois supaya kita tetap di jalur yang benar.

Kamis, 13 Juni 2013

WEJANGAN SANG PEMIMPIN

Assalamualaikum wr wb. Adik-adik Calon Warga Baru dan Warga SH Terate yang saya cintai Saudara Ketua Cabang SH Terate di seluruh pelosok tanah air dan saudara-saudaraku Keluarga Besar SH Terate yang saya sayangi.
Alhamdulillah, malam hari ini kita bisa berkumpul di sini dalam jalinan persaudaraan yang dipenuhi rasa asah asih asuh. Persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Semua ini, semata-mata hanya karena berkah, rakhmat, hidayah dan ridlo Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, mari kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur. Sebab hanya karena ridlo-Nya itu pulalah, kita bisa menyelenggarakan acara Pengesahan Warga Baru SH Terate 1433 H ini, dalam kondisi sehat wal afiat, tak kurang suatu apa pun.
Kedua, ucapan terimakasih selayaknya kita haturkan kepada perintis, pendiri dan tokoh SH Terate yang telah bersusah payah membimbing dan mengenalkan kita pada ajaran budi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tujuan ajaran SH Terate.
Adik-adik Calon Warga Baru dan Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Mamasuki tahun baru 1433 Hijriah ini, alhamdulillah tugas kita mengemban dharma dan amanat budi luhur sepanjang tahun 1432 terselesaikan. Hasilnya, harus kita sadari masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, nilai-nilai kesempurnaan itu mutlak milik Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya, masih banyak kekurangan yang harus dijadikan bahan evaluasi. Sementara kelebihan yang terjadi selama kita berdharma sepanjang tahun 1432 H, wajib pula diyakini sebagai karunia Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Searah itu, mementum tutup tahun 1433 H ini kita jadikan wahana evaluasi diri. Bersama-sama, mari kita akhiri hal-hal yang negatif dan kita tatap masa depan dengan penuh optimisme.
Sebab, tugas kita mengemban amanat budi luhur terbentang di depan mata. Jika tahun 1433 H diibaratkan sebagai pelagan dharma atau perjuangan memperkokoh eksistensi kemanusiaan, yakinlah, tantangan itu terbentang di depan mata. Baik tantangan yang berwujud pergeseran nilai sebagai dampak era transformasi, maupun tantangan yang lahir dari diri kita sendiri sebagai titah sakwantah (makhluk universal).
Namun demikian, saya perlu mengingatkan kepada saudara saudaraku, calon warga dan keluarga besar SH Terate, segala bentuk tantangan dan rintangan itu pada hakikatnya bukan berada di luar diri kita. Tapi ada di dalam diri kita sendiri. Sebab, musuh terbesar umat manusia adalah dirinya sendiri. Hawa nafsunya sendiri. Dalam priambole SH Terate dikatakan “…dalam pada itu SETIA HATI sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bulanlah insan, makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.”
Menyadari itu, saya menghimbau, mari kita jadikan momentum tahun baru Hijriyah ini sebagai kajian evaluasi diri (mesu budi), perbanyak tirakat dan berlomba membersihkan hati. Kemudian, dengan penuh kesadaran bersama-sama kembali pada nilai-nilai ajaran Setia Hati Terate. Istilah yang lebih populer, mari kita bersama-sama kembali ke laptop.
Sebagai laku ikhtiar dalam proses menyelamatkan ajaran SH Terate itu pula, alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki hak paten. Sejumlah aset SH Terate, yang telah mendapatkan hak paten, antara lain lambang/bagde, baju seragam, tulisan, senam, jurus pasangan, baju batik, logo dan Mars SH Terate. Sementara kekayaan inteltual dan produk budaya warisan leluhur SH Terate, saat ini masih dalam proses pengurusan hak paten. Konsekuensi logis dari hak paten itu, tugas kita adalah bersama-sama menjaga aset inteltual yang sudah kita patenkan itu dengan tetap mengedepankan persaudaraan dan nilai-nilai kearifan serta kesatriaan.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula tidak bosan-bosannya saya katakan, bahwa tujuan SH Terate adalah membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran pencak silat.
Persaudaraan yang diyakini dan dianut oleh SH Terate adalah persaudaraan yang tulus dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antargolongan.
Maknanya, persaudaraan yang dianut SH Terate adalah sebuah jalinan persaudaran yang seutuhnya. Sebab SH Terate meyakini, bahwa semua manusia yang ada di muka bumi ini pada dasarnya sama. Titah sakwantah . Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Di mata Allah, yang dinilai hanya kadar ketakwaannya.
Menyadari hakikat persaudaraan sedemikian itu, maka tugas dan kewajiban kita yang utama adalah menjaga persaudaraan yang telah kita yakini ini demi terwujudnya kedamaian dan kelestarian dunia (Mamayu hayuhning bawono).
Persaudaraan ini, akan tetap utuh kalau kita ini tidak merasa, aku sing paling kuat, aku sing paling pinter aku sing paling ngerti (Adigang, adigung, adiguna). Kita dididik penuh kesederhanaan. Status yang kita sandang saat ini hanya titipan sementara. Dan, itu tidak akan berpengaruh di dalam paseduluran (persaudaraan).
Terakhir, Alhamdulillah, saat ini sampailah kita di awal tahun 1433 H. Tahun yang dimulai dengan bulan Muharram atau bulan Suro. Bulan penuh rakhmat, tantangan, barokah sekaligus mukzizat. Juga, bulan penuh kemenangan yang diberikan Tuhan kepada nabi panutan umat manusia.
Sejarah mencatat, nabi-nabi besar panutan umat terlepas dari ‘bala” atau bencana yang bersumber atas tragedi kemanusiaan, di bulan Muharram atau bulan Suro. Merevitalisasi momen ini, pengesahan Calon Warga Baru SH Terate sengaja dilakukan pada bulan Suro.
Harapannya, calon warga baru yang kita syahkan malam ini, akan mendapatkan ridlo dan karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Dibersihkan jiwaraganya (tinata lahir bathine). Sehingga menjadi SH-wan atau orang yang berkepribadian Setia Hati. Yakni, seorang yang berbudi luhur tahu benar dan salah, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menempatkan rasa keadilan dan arifan dalam pergaulan di tengah masyarakat, serta selalu terbuka untuk memberikan maaf terhadap sesama (gung samodra pangaksami).
Kepada Keluarga Besar SH Terate saya tegaskan, mari kita bersama-sama berjuang untuk memegang teguh ajaran Setia Hati. Mari kita kembali ke jatidiri. SH Terate ini jangan di bawa kemana-mana. Tapi perjuangkan terus agar SH Terate ada di mana-mana. Bagi saudara saya, warga SH Terate yang secara kebetulan atau sengaja mempelajari ilmu (ngelmu) maupun laku, yang bersumber dari luar ajaran SH Terate, saya meminta, jadikan itu hanya sebagai bekal pengayaan keilmuan pribadi masing-masing. Jangan sekali-kali mencoba mencampur adukkan atau mengajarkan laku dan ilmu yang diperoleh dari luar kepada kadang SH Terate. Ini terkandung maksud agar kemurnian ajaran SH Teate tetap terjaga.
Adik-adik Calon Warga Baru dan
Keluarga Besar SH Terate yang saya cintai.
Pada bulan Muharram kali ini, saya mengajak saudaraku di manapun berada, mari kita jadikan tanggal 1 Suro atau 1 Muharram sebagai Hari Kelahiran SH Terate. Tujuannnya, agar Keluarga Besar SH Terate selalu ingat bahwa bulan Suro atau Muharam itu “bulan tirakat”, bulan “mesu budi”, kemudian, hari-harinya selalu disibukkan dengan berdoa, mesu budi dan mendekat kepada Allah, sehingga Allah, Tuhan Yang Maha Esa mengangkat derajat kita ke derajat tertinggi. Kedua, agar SH Terate ikut didoakan masyarakat banyak yang pada malam 1 Suro melakukan tirakatan, sehingga SH Terate akan tetap jaya, kekal abadi selama-lamanya. Sebab, kita yakin, kekuatan dan kesaktian tertinggi manusia tidak ada lain kecuali doa.
Kepada calon warga baru SH Terate yang malam ini akan disyahkan, saya berpesan, setelah saudara disyahkan, tolong jaga harkat dan martabat SH Terate. Jangan sekali-kali saudara menodai citra SH Terate.
Akhirnya, kepada panitia Pengesahan Warga Baru SH Terate, dan semua yang ikut membantu terselenggaranya acara pengesahan ini, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT menjadikan dharma saudara sebagai tanaman yang dikemudian hari berbuah kebajikan..
Kepada Adik-Adik Calon Warga Baru SH Terate, saya ucapkan selamat mengikuti acara pengesahan ini dengan hati yang bersih dan pikiran yang tenang. Kepada Bapak dan Ibu, saya minta ikut mendoakan. Harapan saya semoga setelah disyahkan, saudara bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Akhirnya, sebelum mengakhiri sambutan saya, mari kita bersama-sama bersemboyan.
SELAMA MATAHARI MASIH BERSINAR, SELAMA BUMI MASIH
DIHUNI MANUSIA,
SELAMA ITU PULA SH TERATE, TETAP JAYA,
KEKAL ABADI, SELAMA-LAMANYA.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ketua Umum SH Terate Pusat Madiun
H. TARMADJI BOEDI HARSONO,S.E

Jumat, 18 Januari 2013

BIOGRAFI


JALAN HIDUPKU

Bulan agustus 2004 aku melamar gadis yang sudah aku pacari kurang lebih 10an tahun.Aku melamar sendiri tanpa orang tua,padahal waktu itu aku belum punya kerjaan yang mapan."Bondo nekat".Sehabis aku lamar gadis berangkat kerja lagi di Kalimantan dan aku pergi ke Jakarta mencari kerja.Berbekal ijasah SMA aku tak dapet kerja kantoran,aku kerja sebagai sopir di sebuah perusahaan kontraktor pengurugan.Dalam benakku "yang penting aku kerja".Tahun 2006 aku dipindah ke bagian lapangan.Pimpinan melihat kemampuanku baru setahun aku di lapangan langsung ditunjuk jadi penerima barang/koordinator lapangan.
Ditahun 2007 aku nikah ama gadis pilihanku dan aku naik jabatan.ini berkah dalam hidup tapi aku tetep miskin karena gaji aku dak cukup buat memenuhi kebutuhan di Rantau.sehari setelah pernikahan istri aku ajak ke Jakarta,dan tinggal dirumah kontrakan yang belum punya apa-apa.Aku dan istri pernah mengalami masa sulit hidup berdua di rantau,uang tidak punya,beras tak ada.Akhirnya ngutang ama temen.Menangis ketika itu.
Seiring waktu berjalan hidup kami membaik secara pinansial,satu demi satu kami bisa beli barang-barang layaknya orang berumah tangga.Ditahun 2009 istri mengandung buah cinta kami yang pertama.Kebahagian hampir genap dalam hidup aku.09 Juli 2010 bayi perempuan mungil terlahir normal di sebuah rumah sakit,dan bayi itu aku beri nama GISKA JULIA AURA PRAMESWARI.kata orang tua nama itu adalah Do'a.Semoga anakku kelak bisa seperti nama yang sematkan.
Dengan lahirnya anak,kebutuhan hidup bertambah,Kuasa Allah aku dipertemukan dengan ayah angkatku yang sudah 13 tahun tidak bertemu.aku diajak bekerja sebagai usahawan,aku diberi 1 perusahaan di bidang exim.dan itu sangat membantu perekonomian rumah tanggaku.Ternyata tak semudah yang aku bayangkan.Aku harus jatuh bangun mengurus perusahaan ayah angkatku ini.Satu kata yang membuat aku kuat "KAMU HARUS MAMPU MENAKLUKAN JAKARTA,JANGAN MAU TERTINDAS DI IBU KOTA."
Ditahun 2010-2011 adalah masa-masa keemasanku,baik finansial maupun sosial.Ketika itu teman ada yang lagi dak kerja,dia dipecat dari kerjaan sedang anaknya masih kecil.Kasihan.Dengan rekomendasi dari aku akhirnya dia diterima kerja diperusahaan tempat aku kerja.Walau aku sudah punya usaha lain,aku masih kerja di kontraktor.Teman aku yang aku rekomendasikan masuk sebagai karyawan lapangan.Suatu ketika anaknya sakit dan dia belum punya uang.akhirnya aku bawa ke rumah sakit dan biaya aku tanggung,buat mondar-mandir teman aku itu aku belikan motor buat transportasi dia,
Pekerjaan tambah banyak dan aku tambah keter,aku minta ama pimpinan seorang wakil buat aku.dan pimpinan menyetujui dan aku suruh milih sendiri diantara karyawan yang ada.Akhirnya aku milih temen yang aku rekomendasikan dulu.Singkat cerita,kami sebagai team solid dan tugas dari pimpinan selalu sukses kami kerjakan.
1 April 2012 adalah hari terakhir aku sebagai karyawan di perusahaan kontraktor itu.Aku dipecat dengan dalih aku melakukan kesalahan,tapi apa salahku aku sendiri tidak merasa melakukan itu.Selidik punya selidik ternyata temenku itu sendiri yang mengadu sama pimpinan.Akhirnya temenku menggantikan jabatanku yang dulu.Marah,kesal,Dendam itu berkecamuk di diriku,Istri yang menenangkanku dan memberi semangat padaku untuk bangkit dan fokus pada usaha yang dirintis ayah angkatku.
Dengan semangat dan keyakinan aku bangun usaha eximku dan diakhir tahun 2012 ini perusahaanku sudah beranak jadi 3 buah Perusahaan.Pengkhianatan dari temenku sudah terlupakan,rasa dendam aku buah jauh-jauh dari hidupku.Aku lakukan hal positif guna mengembangkan usaha yang aku rintis.
Dimanapun pengkhianat pasti ada,aku percaya pada seseorang hanya 80%,hanya pada orang tua aku percaya 99,9%.

Salam sukses buat pekerja dan pemikir cerdas......................

Kamis, 10 Januari 2013

TITIK NADIR

   "Jalan hidup sudah tertulis dan terbentang,kita hanya menjalani".Itu ungkapan orang yang sedang kacau pikirannya dan untuk menenangkan hatinya yang sedang kalut.Bagian terberat dalama hidup adalah bangkit dari keterpurukan.saat kita berada di sisi bawah/titik nadir kehidupan yang kita rasakan "Hilangnya rasa percaya diri."
    Ada ungkapan "Sepiro gedene sengsoro yen tinompo amung dadi cobo".Jadi seberapa besarnya kesengsaraan hidup jika kita menerimanya dengan tulus ikhlas dan berserah diri pada Tuhan itu semua hanya cobaan.Tidak ada cobaan yang enak,pasti kita sengsara/susah menerimanya.Jika kita lulus dari cobaan tersebut,buah manis pasti kita dapatkan karena Tuhan punya rencana yang lebih baik buat hidup kita.
      "Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau merubahnya."Nasib kta bukanlah takdir.Susah senang,kaya miskin itu semua bukan Takdir tapi hanya nasib.Tidak ada orang yang ditakdirkan jadi orang miskin dan tidak ada orang yang ditakdirkan jadi orang kaya.semua itu hanya nasib.Yang miskin bisa kaya jika mampu merubahnya.yang kaya bisa jadi miskin jika tidak mampu menjaganya.
       Berat memeng berada di posisi titik nadir.Tapi kita harus mampu bangkit supaya kita bisa naik lagi keposisi semula bahkan keposisi lebih dari semula.
      HANYA RASA IKHLAS DAN SABAR yang mampu membawa kita naik ke level lebih tinggi.
Ikhlas melepas rasa dendam,iri hati dan sakit hati,sabar menjalani terjalnya jalan hidup dan tak pernah putus asa berusaha.

     JADILAH MANUSIA YANG BER-TUHAN.
Manusia ber-Tuhan bukan orang yang rajin ibadah,karena orang yang rajin
beribadah belum tentu manusia ber-Tuhan tapi manusia ber-Tuhan pasti rajin Ibadah.